Turunnya Harga ponsel pintar atau perangkat bergerak dan meningkatnya performa adalah peluang bagi operator seluler, vendor handset, dan penyedia konten lokal. Kesempatan juga bagi mereka penggila teknologi baru untuk segera membeli... kurs dollar juga lagi baik .... "Harga sudah mendukung, prosesor makin bertenaga, ayo kita isi, jangan dilewatkan," kata Harry K. Nugraha, Direktur Senior dan Country Manager Qualcomm di Jakarta kemarin.
Ponsel ber OS Android adalah salah satu platform yang membuat konsumen telekomunikasi di Indonesia makin bergairah. Selain ponsel, masyarakat juga sudah bisa menikmati Android di layar tablet lima sampai 10 inci. Harganya juga semakin terjangkau.
Ponsel pintar berbasis Android misalnya, kini sudah banyak yang bermain di kisaran harga Rp 1,5 juta ke atas. Sedangkan tablet, sudah ada yang membanderolnya di bawah Rp 3 juta.
Qualcomm adalah manufaktur chipset untuk ponsel pintar dan tablet, termasuk perangkat yang beroperasi dengan Android. Di ajang Mobile World Congress di Barcelona pada Februari lalu, perusahaan ini memperlihatkan chipset terbaru yang menawarkan performa tertinggi di pasar, meski kemungkinan baru akan terwujud di pasar pada tahun depan.
Menurut Harry, lahirnya chip-chip bertenaga harus dimanfaatkan oleh operator, vendor handset, dan penyedia konten, disamping makin kompetitifnya harga. Menurutnya, bila ketiga pihak itu bekerjasama, akan membuat industri telekomunikasi lokal di Indonesia tambah maju. "Potensinya besar," kata dia.
Harry memberi contoh soal konten lokal yang berhubungan dengan pengunduhan musik digital dan video. Makin bergairahnya industri musik di tanah air, Harry yakin itu adalah peluang. Demikian juga dengan video. Makin mumpuninya sebuah ponsel atau tablet menayangkan video-video berkualitas tinggi dan makin bagusnya layanan data seluler, itu juga peluang bagi pembuat video lokal untuk semakin kreatif. Ayo segera bagi kamu-kamu yang pengin masuk kedunia ini... kesempatan tidak akan datang 2 kali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar