ini mungkin menjadi salah satu akuisisi terbesar di tahun 2011, Motorola akhirnya dibeli oleh google. Google telah sepakat membeli Motorola Mobility senilai USD 12,5 miliar. Terang saja, langkah ini menjadi sorotan karena diprediksi akan kian menguatkan Google di ranah mobile.
Kesepakatan ini datang sekitar delapan bulan setelah Motorola 'pecah' menjadi dua perusahaan, yakni Motorola Mobility dan Motorola Solutions. 'Perpecahan' perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini bukan karena hal buruk terjadi, melainkan agar lebih fokus dalam bisnis mereka.
Motorola Mobility akan fokus dalam penggarapan ponsel dan internet, sedangkan Motorola Solutions mengurusi perlengkapan profesional lainnya. Nah, dengan akuisisi Motorola Mobility oleh Google, tentunya akan memberi keuntungan bagi raksasa internet tersebut mengingat portfolio paten Motorola akan memperkuat portfolio mereka.
Apalagi, seperti dikutip dari Wall Street Journal, Senin (15/8/2011), sebelumnya Google gagal menawar Nortel Networks sehingga tak berhasil mendapatkan paten mereka. Untuk diketahui, Google, meski OS Androidnya tengah laris dan terus berkembang, memiliki portfolio paten wireless dan telekomunikasi yang minim.
Nantinya, Google akan menjalankan Motorola Mobility sebagai unit bisnis terpisah yang masih menggunakan lisensi Android. Google juga menyebutkan Android akan tetap menjadi paltform terbuka.
Google berharap transaksi akuisisi bisa selesai pada awal 2012 dan segera disetujui oleh seluruh dewan direksi kedua perusahaan.Dengan mengambil alih paten-paten yang dimiliki Motorola lewat akuisisi tersebut, Google akan membangun ekosistem yang lebih menarik di Android.
Kenapa menarik? Dalam konferensi dengan para investor dan analis yang disiarkan lewat internet, CEO Google Larry Page mengatakan, Motorola adalah pemimpin pasar perangkat rumah. Google berencana memanfaatkannya untuk mempercepat inovasi. Dalam pernyataan resmi yang dilansir di blog Google, Larry Page dengan gamblang menyatakan akan mendorong inovasi di bidang ini.
"Motorola merupakan pemimpin pasar di perangkat rumah dan bisnis solusi video. Dengan adanya transisi ke internet protocol, kami sangat menanti-nantikan untuk bekerja bersama-sama dengan Motorola dan industri secara umum untuk mendukung para mitra dan bekerja sama dengan mereka untuk mempercepat inovasi di bidang ini," kata Larry Page.
Menilik sedikit ke belakang, saat konferensi Google I/O pada Mei 2011, Google memperkenalkan konsep pengembangan perangkat-perangkat rumah berbasis Android. Bahkan, sudah disiapkan konsep Android@Home berikut tools pengembangannya yang disebut accessory design kit (ADK) untuk digunakan di berbagai perangkat sehingga home appliance bisa mudah berhubungan dengan smartphone dan tablet berbasis Android.
"Kami membayangkan semua yang ada di dalam rumah adalah aksesori. Android menjadi sistem operasi untuk rumah Anda," kata Joe Britt, Direktur Teknik Google, seperti dilansir CNN. Google tak hanya berambisi menjadikan Android sebagai platform buat smartphone semata, tetapi juga untuk semua peralatan digital di rumah.
Masuknya Motorola ke Google bakal mempercepat terwujudnya mimpi ini. Ditambah komitmen Google untuk tetap menjadikan Android sebagai open source, produsen perangkat keras tentu saja akan turut mendapatkan peluang bisnis baru. Andai semua peralatan bisa terhubung ke smartphone dan tablet, hal ini juga akan menambah pengalaman orang memanfaatkan teknologi.
Perlu diketahui, Motorola adalah pemilik sejumlah paten di set top box yang memungkinkan Google lebih cepat masuk ke bisnis siaran televisi digital. Motorola juga merupakan salah satu produsen utama modem DSL yang menghubungkan perumahan ke jaringan internet broadband. Perangkat telepon rumah juga merupakan salah satu produksi utama Motorola, termasuk teknologi navigasi di perangkat GPS standalone Motonav. Dan kita tunggu saja aksi sang raja mesin pencari ini selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar