Senin, 13 September 2010

Apple dan BlackBerry akan Dikalahkan Akhir 2010 oleh Android

Lembaga riset Gartner memperkirakan Android akan meroket. Dalam risetnya yang diumumkan akhir pekan lalu, Gartner memperhitungkan Android akan meraih posisi kedua, mengatasi Apple iOS dan BlackBerry. Android akan meraih persentase penjualan sebesar 17,7 persen di seluruh dunia.

Ini perolehan yang dahsyat, bila dibandingkan dengan persentase yang diraihnya pada periode yang sama tahun lalu. Saat itu Android hanya meraih 3,9 persen. Gartner malah menilai raihan itu dua tahun lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Pada 2014 Android akan meraih 29,6 persen, hanya berselisih 0,6 persen dari Symbian Nokia yang masih memimpin di posisi 30,2 persen.
Apa yang menyebabkan Android berhasil? Pertama, semakin banyaknya ponsel Android yang terjangkau harganya. Saat ini, menurut CEO Google Eric Schmidt, sudah terjual 200 ribu handset Android setiap hari.

Handset itu diluncurkan dengan berbagai merek, mulai dari HTC, Samsung, Motorola, dan sebagainya. Di Indonesia, pemain lokal seperti Nexian juga sudah memiliki handset Android-nya sendiri.

Model bisnisnya yang multivendor itu juga membuat Android begitu populer. Konsumen memiliki banyak pilihan untuk meraih pengalaman dengan perangkat bergeraknya.
Di sisi lain, platformnya yang terbuka membuat ia mampu menawarkan fitur-fitur yang bisa dikelola sendiri oleh pengguna serta lahirnya begitu banyak aplikasi bagi pabrik, operator, sampai pengguna untuk membuat sistem operasi tersebut memenuhi kebutuhan mereka.

Keterbukaan ini membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang tak mau "terkurung di taman Apple". Memang, Android juga masih jauh dari Apple dalam hal ketersediaan aplikasi yang luas. Android Market masih tertinggal jauh di belakang Apple App Store.
Di ranah bisnis, Android juga memberikan dukungan yang luas. Khususnya dengan kelahiran versi 2.2 atau yang biasa disebut Froyo. Versi ini sudah menyediakan dukungan untuk aplikasi enterprise, mendukung Exchange, dan fitur keamanan yang lebih kuat terutama adanya fitur yang memungkinkan admin IT mengontrol password dan menonaktifkan handset dari jarak jauh.
Memang, Android masih harus banyak berbenah, terutama di segmen bisnis. Ia masih belum bisa menyamai BlackBerry dalam hal mengenkripsi kartu memori eksternal dan fungsi-fungsi administrasinya.
BlackBerry sendiri telah meluncurkan BlackBerry Enterprise Server Express, sebuah layanan administrasi bergerak yang gratis. Layanan ini bisa mencakup 75 handset BlackBerry tanpa piranti lunak tambahan atau lisensi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar